Aku pernah berenang saat hujan turun
Aku pernah berlari saat teriknya mentari
Bukan aku tak sanggup ketika harus pula menjauh dan menepi dari peraduan sanubarimu
Lari darimu ? Engkau bukanlah matahari yang harus aku hindari
Berenang menyusuri hatimu? Sayangnya , hatimu telah kemarau tiada tempat lagi untuk aku mengarungi hatimu
Malam itu kau pernah berkata , engkau adalah bahagiaku
Semua terbaca jelas dari bola mataku kau bilang
Tak pernah aku ingin mengguraui hal manis itu
Engkau peka , kataku
Namun seiring masa berlalu kau berluka batin lantas kau menyayat hati kecilku
Tipis memang, namun terasa hingga ke ulu hatiku
Aku marah ? Tidak habibi, aku tidak marah
Kau berhak memilih penghidupanmu sediri akan dengan siapa kau berlinang air mata, bertawa ria hingga bersama terlena
Jangan fikirkan aku yang berluka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar