Suara itu memecah keheningan malam , aku kira paling binatang macam tikus yang hampir tiap malam menjelajahi dapur rumah. "Madhu..Madhu, ada telpon dari Surabaya nak." Ahhh itu pasti suara bunda:| memekik heningnya pukul 9 malam.
Rupanya telpon dari bude Ayas , serasa ingin mati saja jika disuruh terbang ke Surabaya. "Lagi-lagi aku harus meninggalkan kuliahku bun, 2 hari cukup ya bun." Bunda hanya tersenyum. Sudah kudugaaaaaaa ini selalu terjadi, bude selalu menginginkan aku membantu usaha Restoran Indianya. Heran.
BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA
dengan langkah terburu-buru aku lari mencari taksi untuk menuju rumah bude Ayas. Perjalanan Jakarta-Surabaya cukup melelahkan walau ditempuh dengan pesawat terbang tetep ajalah yaaaaa~ tapi tiba-tiba.....
"Bruuuaaakkkkkkkkk!" Yasalam jatuh berantakan semua barang-barang. Untung ada beberapa orang membantuku memungutnya (hah? Memungut?) . Satu dari mereka bilang "mbok ya sing ati-ati mbaknya, buru-buru mau kemana?" . Ku katakan aku akan ke rumah bude. Restoran India punya budeku rupanya dia tau. Yakali dia sering lewat sana, dia bilang jalannya 1 arah dengan kampusnya. "Aku antar saja mbaknya ya? Mari, mobilku yang silver itu. Oh iya, kenalkan namaku Larraj."
Larraj? India sekali namanya, ku fikir begitu. Tapi aku tak ingin menduga-duga. Ya wong aku lagi capek kok :(
"Thanks bgt mas ya, maaf ngerepotin loh. Namaku Madhumitha"... "Ah pasti dipanggilnya Madhu" sambil tersenyum dan membukakan pintu mobil. Oh damn! Panas sekali Surabaya ini. Tp senyumnya laksana danau ditengah gurun.
Larraj ini warga keturunan India juga? Oh sudah kusangka , rambut ikal kulit sawo matang hidung mancung, badan tinggi semampai dannnnnnn matanya sangat tajam. Pesona pria negeri para dewa. Larraj Punjabi.
Gak sampek 1 jam dia dengan selamat mengantarku ke restoran bude. Kami berpisah disitu, dia pergi meninggalkan nomor handphone dan beberapa akun sosmed , ia menyuruhku menghubunginya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar