Translate

Selasa, 02 Juni 2015

Kitne Pyara Hai Ye Hua (part 2)

DKI JAKARTA
"Bun, bude Ayas akan memindah restorannya ke Koja."
Aku sampaikan berita itu ke Bunda. Dengan wajah lesu, ga ada semangat-semangatnya sama sekali. "Lalu? Kenapa kamu cemberut? Bukankah harusnya seneng, kamu bisa kapan aja bantu Budemu tanpa harus jauh-jauh ke Surabaya dan tanpa ninggalin kuliahmu. Kamu bisa kapan saja dapat lebihan uang kan?"
Bundddaaaaaaa:( bunda gak paham, aku ga akan ada alasan ke Surabaya lagi sekarang. Macam mana aku akan bisa bertemu Raj -_- sampai saat ini aku masih belum dapat mendefinisikan hubungan dengan Larraj, yg jelas aku nyaman dan dia perhatian. Berkali-kali kuhabiskan waktu bersamanya semenjak di Surabaya. Sementara itu.... Kutulis pesan blakberry messenger kepada Raj.

"Raj, maybe aku nggak akan banyak kesempatan terbang ke Surabaya, bude Ayas menutup restorannya di Surabaya dan membuka restoran di Koja. Bilakah kau sudi , Madhu menunggumu di ibukota. Bila engkau ada waktu kiranya sudilah engkau menemuiku, tapi jika tidak, cukuplah Tunjungan Plaza menjadi tempat terakhir kita meet up. Dhanyavad :)"

Aku menunggu hingga petang tiba, tak ada balasan , tetapi rupanya sudah dibacanya pesanku. Aku fikir Raj bingung mau balas apa.

3 menit kemudian

"Namasthe Madhumitha , tum mujhe kaha milenge? Lusa aku flight ke Jakarta ya, kau mau kan menunggu? Berikan saja alamatmu biar kucari, seluas apa kan daerah Koja hehehehehe."

Mataku berusaha menahan deraian bulir air mata yang menetes sudut demi sudut. Raj adalah laki-laki yang apapun kondisinya aku fikir dia layak diperjuangkan.

"Bunda, lusa Larraj mau kerumah kita."
"Larraj? Siapa dia?"
"Bunda, Madhu sangat dekat dengan Raj, dia teman yang baik bun" ku katakan saja demikian, walau hati ingin berkata aku mulai tertarik sama pria kelahiran New Delhi itu.

"Kenal dimana sayang? Bunda kok baru dengar kamu dekat dengan pria India, biasanya seleramu Indonesia asli ahahaha."
Ahh bunda membuat aku semakin bingung, apa yang salah? Aku hanya teman biasa dengan Raj huffttt.
"Dia org Surabaya bun, Madhu kenal dia di bandara waktu 3 bulan lalu. Dia India keturunan kok sama kayak Madhu."

"Bunda mau tau deh nanti kalian pada akhirnya gimana, bunda rasa kamu jatuh cinta". Bunda meledekku :(

2 hari kemudian

Aku menunggu dengan manis dirumah, ah, aku rasa Raj akan tiba sebentar lagi. Aku yakin Larraj sudah hafal daerah ini. Nggak lama, ah! Taxi berhenti tepat depan pintu gerbang. Aku segera lari keluar menyambutnya, ya benar! Itu Larraj ! Tak terhitung lagi tiap debaran di dada, tak terhingga lagi hela nafas di setiap ujung harapku. Mengapa aku begini? Apa aku mencintainya?

"Raj, cepat sekali sampainya"
"Ketimbang Surabaya-Jakarta doang dik, kamu di Mumbaipun aku datangi huahahahaha"

Apa maksudnya si Raj ini, dengan enteng dia membuatku tersenyum dengan kata-katanya. Kuajak dia masuk ke rumah, tetapi...
"Madhu, aku mau bicara sebentar, bisa kan?"
"Tentu,what can I do for you?"
"Kya aap mere saath jana pasand karenge?"
"Oh my God haha, ya jaisi apki ichcha. Aap kaha jaa rahe hai Raj?"
"Follow me, kita keliling jalan disini dulu ya"

Dalam jalan mengelilingi komplek itu Raj berkata padaku, bagai dunia sedang aku peluk, lelaki idaman mengatakan cintanya padaku. Sungguh rasanya ingin sekali berenang di sungai gangga. Raj dan aku berjanji takkan saling meninggalkan.
Ingin rasanya ku ceritakan ini pada semua orang. Walau hubungan akan terhalang oleh jarak, tetapi Larraj akan selalu mengunjungiku, Surabaya-Jakarta bukanlah masalah, begitulah yang Raj katakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar