Translate

Sabtu, 13 Juni 2015

Kitne Pyara Hai Ye Hua (part 3)

"Madhu, kamu nggak makan? Ada samosa sayur kesukaan kamu lho. Makan yuk". Terdengar suara pekikan ibu dr luar kamarku. Sebetulnya ingin sekali aku makan tapi entahlah kenapa otakku seakan never stop thinking. Kulihatnya kalender, terhitung sudah 3 bulan Larraj tak menyempatkan waktunya menyambangi Jakarta. Aku yang ke Surabaya pun ia larang. Walau komunikasi masih lancar, tetapi aku risau. Gak biasanya Larraj ga da waktu datang ke Jakarta sampai menginjak bulan ketiga seperti ini.

"Tuittuituit" suara itu terdengar, tanda ada pesan masuk di akun LINE ku. Beberapa jam lalu aku mencoba menghubungi Frans, teman 1 kampusnya Larraj. Aku berusaha menanyakan kabar Larraj. Tapi apa yang aku dapatkan? Pesan sangat panjang dan menggertakan aku.

"Waalaikumsalam Madhu, maaf aku baru balas. Aku baru selesai tugas kelompok dirumah kawanku. Madhu, setauku Larraj sedang dalam masalah, beberapa waktu belakang ini dia memang terlihat jarang ke kampus dan ketika aku bertanya, dia sedang bingung. Seorang wanita yang dia kenalkan kepada keluarganya sudah sangat lama, Larraj itu punya pacar disini Madhu, namanya Sarah. Hubungan mereka sudah sangat lama, bahkan sejak masih sekolah. Setauku mereka akan tunangan, tapi Larraj bilang dia bingung. Rupanya ia jatuh hati padamu. Itu kenapa  Raj belum berani menemuimu. Saranku Madhu, kau paksalah Raj menemuimu, bagaimanapun masalah kalian harus selesai. Itu aja yang bisa aku informasikan Madhu."

Kulemparkan handphoneku ke atas meja riasku, berjatuhanlah kosmetik yang ada diatasnya seraya jatuhnya air mata ini. Tak pernah kusangka Larraj sungguh tega membohongiku. Aku salah begitu mengharapkan laki-laki itu. Aku kira aku akan benar-benar memilikinya. 2 tahun waktu yang cukup lama untuk aku ditipunya. Pantas saja Raj akan bertunangan, karena bersamaan dengan akan selesainya studinya. Sepahit inikah yang harus aku terima?
Aku mencoba berkemas dan aku berlari keluar rumah tanpa sepengetahuan bunda, aku mencari tiket pesawat ke Surabaya saat ini juga. Namun ketika di loket, aku harus menerima kenyataan menunggu jam 18.00 keberangkatannya. Namun aku masih bertekad untuk menunggunya. Larraj , aku datang demi kejelasan. Selebihnya aku sudah pasrahkan semuanya. Bahkan perasaan ini. Aku sudah tak perduli seberapa banyak lagi cinta yang ada.

2 jam kemudian aku berangkat ke Surabaya, ya, hanya seorang diri. Aku terbang bersama lamunan ini.

KOTA SURABAYA

Aku beranikan diri datang ke rumah Larraj, aku mengetuk pintu namun aku bertemu dengan asisten rumah tangganya Raj. "Mbak tolong ya dipanggilin Bhai Larraj bilang ada yang mau ketemu tapi jangan bilang aku yang dateng ya." Seruku pada mbak Me. "Iya Behna sebentar ya"

2 menit kemudian...
"Loh? Madhu, kapan sampainya dik? Mas gatau loh kenapa nggak bilang dulu mau kesini?" Wajahnya merah dan sangat terkejut, nada bicaranya begitu bergetar seolah ia takut. 
"Duduklah Raj, aku kesini cuma mau bilang kalau kita memang benar-benar harus menyelesaikan ini. Madhu sudah tau kalau kamu sudah harus bertunangan dengan Sarah secepatnya. Madhu dukung, Madhu minta maaf mungkin sela ma ini Madhu kegeeran mengira cinta hanya utuh untuk Madhu. Madhu sebetulnya tak percaya Bhai Larraj Punjabi membohongi Madhu. Terimakasih ya mas."

Aku mencoba menutupi tangisku. Aku tersenyum didepannya. Hati tak mau aku bohongi tetapi aku tak ingin membuat Raj sakit hati, dia tak mungkin sedih di hari pertunangannya nanti. Matanya berkaca-kaca. Raj sangat terpukul aku tau itu.
"Dik, mas bukannya gak cinta atau gak sayang. Mas juga sudah tau Madhu pasti sudah tau semua tentang ini dari Frans karna emang kemaren dia bilang sama mas. Mas ingin sekali rasanya marah sama Frans tapi mas fikir memang udah saatnya Madhu tau semuanya. Jadi sekarang terserah Madhu, mas terima Madhu ninggalin mas. Tapi semoga Madhu nggak memutuskan komunikasi dengan mas."

Kukatakan pada Raj bahwa aku sudah tak peduli dengan semua ini. Sudah tak ada lagi cinta. Cinta yang membohongi. Aku beranjak pergi meninggalkan Larraj. Aku bawa luka ini sendiri. Dhanyavad Raj :)


1 komentar: